Pasal 47 Syarat Shalat Jum’at
فصل) شروط الجمعة الجمعة: أن تكون كلھا في وقت الظھر، وأن تقام في خطة البلد، وأن تصلي جماعة، وأن يكونوا أربعين أحرارا ذكورا بالغين مستوطنين، وأن لا تسبقھا ولا تقارنھا جمعة جمعة تلك البلد، وأن يتقدمھا خطبتان
Syuruuthu Al-Jumu’ati Sittatun: An Takuuna Kulluhaa Fii Waqti Al-Dzuhri, Wa In Tuqooma Fii Hiththoti Al-Baladi, Wa In Tusholla Jumaa’atan, Wa An Yakuunuu Arba’iina Ahrooron Dzukuuron Baalighiini Mustauthiniina, Wa Anlaa Tasbiqohaa Wa Laa Tuqoorinahaa Jum’atun Fii Tilka Al-Balada Wa An Yataqoddamahaa Khuthbataani.
1. Harus dilakukan pada waktu Dzuhur
2. Harus dilakukan dalam kekuasaan Negara
3. Dilakukan secara berjamaah
4. Orang-orang yang shalat Jumat harus ada (minimal) 40 laki-laki merdeka yang sudah baligh dan semua bermukim (di daerah tersebut)
5. Tidak boleh didahului atau dibarengi oleh shalat Jum’at yang lain dalam satu daerah
6. Harus didahului dengan dua khutbah.
2. Harus dilakukan dalam kekuasaan Negara
3. Dilakukan secara berjamaah
4. Orang-orang yang shalat Jumat harus ada (minimal) 40 laki-laki merdeka yang sudah baligh dan semua bermukim (di daerah tersebut)
5. Tidak boleh didahului atau dibarengi oleh shalat Jum’at yang lain dalam satu daerah
6. Harus didahului dengan dua khutbah.
0 Response to "Terjemahan Safinatun An-najah Pasal 47"
Posting Komentar